Beranda | Artikel
Nabi Zakaria Alaihis Salam: Sang Pendidik dan Pekerja Keras
15 jam lalu

Nabi Zakaria ‘Alaihis Salam: Sang Pendidik dan Pekerja Keras adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Bayan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 24 Jumadil Akhir 1447 H / 15 Desember 2025 M.

Kajian Tentang Hukum Gambar Makhluk Bernyawa

Nabi Zakaria ‘Alaihis Salam, yang dikenal juga dengan sebutan Abu Yahya, adalah seorang nabi Allah yang mulia. Sebutan Abu Yahya merujuk pada putra beliau, Nabi Yahya ‘Alaihis Salam. Nabi Zakaria memiliki peran besar dalam sejarah keluarga Imran, karena beliaulah yang mengasuh, mendidik, dan memelihara Maryam binti Imran, ibunda Nabi Isa ‘Alaihis Salam.

Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, Nabi Zakaria bekerja sebagai seorang tukang kayu (najjar). Beliau makan dari hasil jerih payah tangannya sendiri, sebagaimana teladan para nabi lainnya yang tidak pernah meminta-minta kepada orang lain. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda dalam sebuah hadits shahih:

كَانَ زَكَرِيَّا نَجَّارًا

“Nabi Zakaria adalah seorang tukang kayu.” (HR. Muslim)

Silsilah Keturunan Nabi Zakaria

Nabi Zakaria merupakan keturunan Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam. Sebagaimana diketahui, Nabi Ibrahim dijuluki sebagai Abul Anbiya (Bapak Para Nabi) karena mayoritas nabi setelahnya berasal dari garis keturunannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَتِلْكَ حُجَّتُنَا آتَيْنَاهَا إِبْرَاهِيمَ عَلَىٰ قَوْمِهِ ۚ نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَّن نَّشَاءُ ۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ ‎﴿٨٣﴾‏ وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ ۚ كُلًّا هَدَيْنَا ۚ وَنُوحًا هَدَيْنَا مِن قَبْلُ ۖ وَمِن ذُرِّيَّتِهِ دَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ وَأَيُّوبَ وَيُوسُفَ وَمُوسَىٰ وَهَارُونَ ۚ وَكَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ ‎﴿٨٤﴾‏ وَزَكَرِيَّا وَيَحْيَىٰ وَعِيسَىٰ وَإِلْيَاسَ ۖ كُلٌّ مِّنَ الصَّالِحِينَ ‎﴿٨٥﴾‏ 

“Dan itulah hujah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan derajat siapa yang Kami kehendaki. Sesungguhnya Rabbmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yakub kepadanya. Kepada masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan sebelum itu Kami telah memberi petunjuk kepada Nuh, dan kepada sebagian dari keturunannya (Ibrahim) yaitu Daud, Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa, dan Harun. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang shalih.” (QS. Al-An’am [6]: 83-85)

Doa di Masa Tua dan Kelahiran Nabi Yahya

Nabi Zakaria berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika beliau sudah menginjak usia senja agar dikaruniai keturunan yang baik dan shalih. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan doa tersebut dengan menganugerahkan Nabi Yahya. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan sifat Nabi Yahya dalam Al-Qur’an:

…مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ

(Yahya) yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi panutan, berkemampuan menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang nabi di antara orang-orang shalih.” (QS. Ali Imran [3]: 39)

Kisah pengasuhan Maryam bermula dari nazar ibundanya (istri Imran). Ketika sedang mengandung, istri Imran memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala:

…رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي ۖ إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Ya Rabbku, sesungguhnya aku menazarkan kepada-Mu anak yang dalam kandunganku adalah murni milikMu untuk berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar itu) dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Ali Imran [3]: 35)

Setelah melahirkan seorang bayi perempuan, ia menamainya Maryam dan memohon perlindungan untuknya:

… رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَىٰ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَىٰ ۖ وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“Ya Rabbku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya; dan laki-laki tidaklah sama dengan perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada-Mu (dari gangguan) setan yang terkutuk.” (Q1S. Ali Imran [3]: 36)

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan doa tersebut sehingga Maryam dan putrannya, Isa, tidak diganggu oleh setan saat dilahirkan. Karena kemuliaan nasab keluarga Imran, orang-orang shalih pada masa itu berlomba-lomba untuk mengasuh Maryam. Persaingan ini diselesaikan melalui undian (qur’ah) untuk menentukan siapa yang paling berhak memelihara putri dari hamba Allah yang shalih tersebut. Nabi Zakaria ‘Alaihis Salam, sebagai nabi pada masa itu, turut serta dalam proses undian tersebut.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian

Mari turut membagikan link download kajian “Nabi Zakaria ‘Alaihis Salam: Sang Pendidik dan Pekerja Keras” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pembuka pintu kebaikan bagi kita semua. Jazakumullahu Khairan.

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55903-nabi-zakaria-alaihis-salam-sang-pendidik-dan-pekerja-keras/